Minggu, 04 Juni 2017

What is Love?

Entahlah, Allah seperti memiliki rencana yang sangat indah. Kalau melihat masa lalu, rasanya tidak mungkin bisa mengenal mereka. Kalau menuruti pikiran masa lalu, rasanya tidak mungkin bisa dekat dengan mereka.

Bahagianya.... Disaat orang yang sangat mencintaiku pergi, Allah menghadirkan orang-orang yang penuh cinta mengajarkan arti cinta yang sesungguhnya.

Sungguh, ini bukan pernyataan galau. Tapi, berdasarkan pengamatan dari kacamataku sendiri, saat ini makin banyak orang-orang yang salah mengartikan cinta (bukan berarti aku sudah benar yaa). Kebanyakan dari kita menganggap cinta itu mungkin kalo seseorang perhatian sama kita, apa yang kita minta selalu diturutin, setiap hari sms/telp 'udah makan belum?', 'lagi ngapain?', atau kata-kata romantis lainnya yang buat kita ngerasa dicintai deh, tapi lupa dengan Sang Pemilik cinta itu sendiri. Siapa coba? Allah!

Aku hanya ingin mengingatkan kepada siapa saja yang membaca ini, cinta Allah harus melebihi cinta kita kepada apa yang ada di dunia ini (#notetomyself). Karena sadar atau tidak, jika cinta Allah sudah terpatri dalam hati, kita bisa lebih mengontrol kecintaan pada makhlukNya. Ini berlaku untuk semua orang yang kita cintai, entah itu orang tua, kakak, adik, saudara, sahabat, maupun pasangan.

Kenapa? Coba aja bayangin, ketika orang yang kita cintai itu meninggal dunia, sedangkan dia yang selalu ada buat kita. What's your feeling? Pasti sakiiiittttt. Tapi, kalo dihati ada cinta untuk Allah, insyaaAllah, pikiran kita lebih jernih, lebih tenang, lebih tabah, bisa jadi menambah keimanan juga, mengingat kalau takdir yang satu ini akan jadi milik kita juga. Sebagai pengingat, kalau suatu saat kita yang akan berada di posisi yang sama. Right?

Because, life is too short if we only love the people around us without knowing the belonging of love. I have ever read a book, the title is 'Sejuta Pelangi'. There was a story from Imam Ali.

Kisah Imam Ali dan putrinya yang menanyakan tentang cinta antara mereka. Sang Ayah bertanya kepada putrinya, "Zainab! Apakah engkau mencintaiku?"
"Ya, tentu saja aku mencintaimu." Jawab putrinya.
"Apakah engkau mencintai Allah?" Sang Ayah terus bertanya.
"Sungguh aku mencintai Allah." Putrinya menjawab.
Imam Ali kemudian bertanya lagi kepada putrinya, "Zainab! Bagaimana bisa satu hati mempunyai dua cinta?"
Sayyidah Zainab menjawab, "Wahai Ayah! Karena mencintai Allah, akupun mencintai Ayah!"

See?

Kesimpulannya adalah, yuk bareng-bareng coba kita cek lagi, siapa yang lebih kita cinta?
Allah?
Orang tua?
Saudara?
Pasangan?
Atau, jangan-jangan seseorang yang hanya berstatus 'pacar'?
Hayooooo 👻

NB : 'mereka' adalah sahabat-sahabat hijrahku, yang selalu mengingatkanku, dan yang selalu mengajakku kepada kebaikan. Next time, I'm going to tell you about them ^_^

Semoga tulisanku ini bermanfaat yaa, salam ukhuwah ☺
#proudtobeMuslimah
#sayamasihbelajar

Kamis, 18 Mei 2017

My First Post

Assalamu'alaikum....

Welcome, sobat blogger!

First time to write on my blog, ya?
Pengen nyoba belajar nulis.
Apapun yang bermanfaat akan dituangkan disini.